Tampilkan postingan dengan label Pendapat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendapat. Tampilkan semua postingan

Kamis, 09 Juli 2020

,

The Silmarillion, Gerbang Pembuka Dunia Fantasi Modern


Mungkin saya belum banyak mengarungi dunia literasi yang sangat kaya ini, yang penuh dengan buah pikir dari manusia – manusia hebat. Salah satunya ialah buku yang berjudul The Silmarillion karya dari sastrawan dan ahli lingustik Inggris bernama J.R.R. Tolkien.

Buku ini membuat saya terkagum kagum pada sosok J.R.R. Tolkien ini. Kok bisa ya manusia mengarang cerita sehebat ini?

Ketertarikan saya dalam membaca The Silmarillion ini ialah karena saya sudah lama mengagumi The Lord of The Rings (sumber inspirasi ialah dari film yang digarap oleh Peter Jackson), bahkan beberapa kali saya menonton ulang LOTR Trilogi ini. Dan untungnya, kehausan saya akan fantasi di dunia Middle Earth ini dilanjutkan dengan rilisnya film The Hobbit Trilogi. Sebelumnya saya tidak tahu, siapakah otak dibalik karya masterpiece ini. Barulah pada tahun 2019, saya mulai mencari – cari informasi tentang karya – karya tersebut. Maka :

The Lord of The Rings ini adalah hasil karya dari J.R.R. Tolkien berikut juga dengan The Hobbit. Kedua karya epic tersebut sudah diterbitkan lebih dari setengah abad yang lalu. The Silmarillion tidak sempat diterbitkan saat J.R.R. Tolkien masih hidup, padahal Pak Tolkien sudah mengirimkan pesan ke Publisher bahwa dalam merilis The Lord of The Rings haruslah dibarengi dengan The Silmarillion, bahkan dia memohon untuk ini. Namun, banyak orang dalam Publisher mengatakan bahwa The Silmarillion "No Hope" untuk diterbikan karena ceritanya masih belum lengkap dan terkesan rancu, sehingga butuh untuk dibenahi lagi (Sumber : The Letters of Tolkien yang menjadi pengantar dalam buku The Silmarillion). Sumber lebih akurat dan menarik untuk dibaca ada pada buku The Letters of Tolkien yang diterbitkan pada tahun 1981, termasuk wishlist saya juga ini.

Intermezo

Saya terlambat mengetahui bahwa legenda dari yang Tolkien ciptakan ini sangat fenomenal. Mulai tertarik ketika saya menonton ulang The Hobbit : Batlle of The Fives Army pada tahun lalu. Ada sebuah adegan ketika Gandalf memutuskan untuk menyelidiki reruntuhan Dol Guldur, Gandalf mengira bahwa Sauron The Darklord telah bangkit kembali di Hutan Mirkwood, di Benteng Dol Guldur. Sangkaan Gandlaf tersebut ternyata benar, akan tetapi kekuatan dari Sauron melebihi dirinya.

Singkat cerita, ketika Gandalf di sudutkan oleh Sauron. Bantuan datang untuk menyelamatkannya oleh Lady Galadriel, Elrond, dan Saruman. Bersama – sama mereka menangkal setiap serangan dari Sauron, dan akhirnya Lady Galadriel berhasil membungkam Sauron menjauhi Dol Guldur dan pergi melarikan diri ke Barad Dur di Mordor. Galadriel, mengutuk roh Sauron dengan berkata : “Kembalilah ke dunia hampa, kau tidak punya kekuatan disini, Sauron pelayan Morgoth”.

Timbul pertanyaan :

Sauron yang terkenal amat kuat itu adalah pelayan?

Pelayan Morgoth, siapakah Morgoth ini? Akhirnya saya mencari – cari informasi tentang Morgoth The Darklord, dalam diskusi di Quora, banyak sekali rujukan informasi yang mengatakan bahwa untuk mengenal Melkor maka yang paling banyak memuat tentangnya ada di buku The Silmarillion.

Saya baru membeli buku The Silmarillion pada Bulan maret kemarin (sama ceritanya pada impression saya pada buku The Kite Runner) dan selesai membacanya pada lebaran special COVID 19 ini.

Optimis dengan hasil karya Tolkien ini bakal memuaskan nafsu baca, saya tidak mencari – cari review tentang The Silmarillion ini. Agak terkejut dengan kata pengantar yang ada dalam buku ini, ternyata J.R.R. Tolkien tidak pernah mempublikasikan The Silmarillion bahkan tidak pernah menyelesaikannya. The Silmarillion ini ditulis kembali oleh Crhistoper Tolkien anak dari J.R.R. Tolkien, dia menyusun ulang The Silmarillion dengan sempurna pada akhirnya.

Christoper menyebutkan bahwa The Silmarillion ini merupakan konsep yang belum lengkap dari bapaknya, terdiri dari coretan – coretan, tulisan yang bahkan ditulis di kertas bekas, dan ceceran lainnya. Namun, ceceran – ceceran kertas tersebut sangatlah bagus dan terlalu menarik jika berakhir hanya di tempat sampah.

THE SILMARILLION

Seperti yang sudah saya sebutkan diatas bahwa buku ini membahas tentang Melkor atau Morgoth The Darklord secara mendetail, sejauh yang saya tahu bahwa The Silmarillion ini adalah sumber terbaik untuk mengetahui Tuan dari Sauron ini.

The Silmarillion sendiri adalah judul buku yang diambil dari sebuah permata yang sangat indah hasil karya dari Feanor. Batu permata SIlmarill dibuat dengan mengambil cahaya paling terang dari dua pohon di Valinor, dimana pohon itu adalah sumber cahaya paling terang dan paling indah di Valinor.

Permata ini menjadi judul buku, menurut saya sudah sangat tepat. Karena permata ini membuka jalan menuju konflik terbesar dalam dunia Middle Earth pada masa ke dua.

The Silmarillion bisa dikatakan adalah buku kumpulan prasasti – prasasti yang berisi cerita dan legenda dari masa ke tiga sampai jauh mundur ke masa kekosongan.

The Silmarillion adalah karya J.R.R. Tolkien pertama yang pernah saya baca. Bisa dikatakan sangat tepat menjadikan The Silmarillion sebagai buku pembuka untuk berpetualang di Dunia Tolkien. Semua peristiwa yang terjadi di Middle Earth dan dunia lainnya termaktup di The Silmarillion walau hanya sebagai kilasan semata.

Memang agak sedikit sulit dalam membaca The Silmarillion, begitu banyak nama yang saling berkaitan sehingga seringkali membuat bingung, terlampau banyak untuk sekedar novel. Tapi disinilah Tolkien, karyanya ditujukan sebagai kisah mitos seperti yang dipunyai negara lain, sepert mitos dewa – dewi Yunani, dewa – dewa celtic, dewa – dewa Vikings, dan lain sebagainya.

Pada akhirnya kisah yang Tolkien ciptakan ini memang menjadi legenda epik seperti kisah mitologi dewa - dewi yang ada di dunia in, dan bisa saya katakan bawha kisahnya lebih dari hanya sekedar mitos.

Bagaimana ya menyebutnya sehingga pas..

Pokoknya buku ini wajib dibaca bagi kalian yang menyukai novel bergenre fantasi.


Continue reading The Silmarillion, Gerbang Pembuka Dunia Fantasi Modern

Sabtu, 09 Mei 2020

, ,

The Kite Runner, Novel Magis Yang Membuat Orang Terpaku Membacanya




Betul, novel ini sudah lama dirilis. The Kite Runner novel karya Khaled Hosseni  dirilis pada tahun 2006 dan sudah banyak sekali yang meresensi dan mereview novel ini. Kebanyakan memang pendapat dari para pakar yang bisa kalian baca di platfform online atau di dalam buku itu sendiri. 

Akan tetapi, bukankah cerita dan novel adalah sebuah keajaiban dimana kata - katanya mampu membius pembaca dan membangkitkan imajinasi yang berbeda antar para pembaca. Sehingga memungkinkan sekali pengalaman yang dirasakan antara pakar dan kamu berbeda.

Sekali lagi resensi, sinopsis, dan review tentang jalan cerita The Kite Runner ini sudah bertebaran di banyak platform online, sangat mudah untuk mencarinya, jadi saya tidak akan membahas perihal ini mengingat keahlian saya juga belum cukup matang dalam menilai sebuah karya Novel.

Oke, langsung ke prespektif dan kesan saya terhadap buku ini. Saya menemukan permata ini sekitar tahun 2013 tanpa ada rujukan dari manapun. Waktu itu saya menemukan a Pure Gem ini di rak teman buku satu kosan. Buku kecil biru yang berjudul "The Kite Runner" (kayaknya sih bajakan), ga menarik memang awalnya. Tapi saya coba membaca sinopsisnya, ehm agak menarik juga nih buku.

Berawal dari keisengan tersebut, ternyata saya sudah menghabiskan beberapa menit dalam melahap kata demi kata, lembar demi lembar ramuan sang maestro Khalid Hosseni ini, satu kata untuknya "Amazing". Novel ini langsung memikat hati dan pikiran saya untuk terus membacanya, sampai - sampai hanya dalam beberapa hari saja saya sudah sampai pada cerita dimana terjadi perang saudara di Afghanistan yang juga melibatkan negara luar, saat dimana Amir harus meninggalkan tanah air bersama ayahnya. Cukup sampai disini, karena saya pindah kos dan yang punya buku juga sudah lulus kuliah terus pindah ke kota lain.

Semenjak menginjak kan kaki di Yogyakarta dan menetap sebagai mahasiswa, saya mulai suka membaca dan menulis. Lah kenapa ga beli saja bukunya? Inilah bodohnya saya dan saya menyesal sampai saat ini, sebenarnya bisa saja saya membeli buku - buku ori dengan menabung atau menyisihkan dari jatah bulanan kiriman orang tua, namun saat itu saya boros ; nongkrong, jajan, dan jalan - jalan seringkali menghabiskan jatah bulananku. 

Hasrat untuk membaca selalu ada walau dalam hiruk pikuk kehidupan sosialita anak muda. Saat ke kampus saya sering ke perpustakaan untuk mencari, membaca, dan juga meminjam banyak buku, diantaranya buku - buku sejarah, karangan imajiner, dan buku agama, malah jarang sekali meminjam buku yang berkaitan dengan jurusan saya yakni Tekni Industri. 

Sering waktu berjalan, saya mulai bekerja pada tahun 2018. Walau gaji tak seberapa, akan tetapi lambat laun kehidupan saya mulai tertata, mencicil hutang, berbagi, dan bahkan bisa menabung. Baru pada tahun 2019, lambat laun seperti kata pepatah "sedikit demi sedikit lambat laun menjadi bukit", pada september 2019 ada sekitar uang Lima Ratus Ribu Rupiah yang bebas bisa saya gunakan untuk hobi saya. 

Saya berhenti membaca baik dari media online ataupun offline khususnya cerpen dan novel pada awal tahun 2017. Kehidupan saya kacau pada saat itu, tak punya pekerjaan, tak punya uang untuk makan, pernah tidak makan selama lima hari dan hanya minum air putih sama satu kerupuk per hari, benar - benar kacau, saya mengalami titik terendah dalam hidup saya, saking tak kuat menahan lapar akhirnya saya meminjam uang ke teman - teman saya.

Jika ada kesempatan mungkin saya akan menulis kisah kelam pada tahun 2017 itu, mungkin. Mengingat sakitnya lapar tersebut, pikiran saya hanya disibukkan dengan bagaimana mencari uang yang halal, tak sempat lagi membaca cerita - cerita. Nah, pada september 2019 dengan kepemilikan uang Lima Ratus Ribu Ruoiah tersebut, saya mulai mengingat - ingat tentang apa yang saya sukai. Akhirnya terlintas untuk membeli Novel, namun novel apa yang ingin saya beli?

Jujur waktu itu saya lupa dengan judul buku novel The Kite Runner ini, yang terlintas hanyalah cerita anak kecil, Afghanistan, dan perang. Kata - kata kunci itulah yang kucari dalam mesin pencarian. Kemudian muncullah beberapa review dari The Kite Runner, hmmm ini lah yang saya cari. Hari itu juga saya beli buku ori nya, sekarang murah sekitar Rp. 90.000 an. 

Lanjut dong, hari itu juga saya baca persis pas bagian yang terhenti semenjak 6 tahun yang lalu. Indah benar, kata - kata magis racikan dari Khalid Hosseni ini yang menceritakan pelarian Amir sampai ke tanah Paman Sam, dan lika - liku kehidupan imigran di paman sam yang diceritakan sangat menyentuh. Eitts berhenti dulu karena ada kesibukan pekerjaan yang sangat memakan waktu sehingga susah sekali untuk meneruskan membaca novel ini.

Baru lah pada awal Maret 2020, saya terkena PHK imbas dari fenomena COVID 19 (sampai sekarang masih menganggur hehe). Dalam mengisi waktu yang telampau luang itu saya mulai membaca lagi Novel The Kite Runner dan banyak karya sastra lainnya.

Gila, gila, gila!

Plot akhirnya sangat menyentuh, saya sampai menangis membacanya, jarang sekali saya sampai berlinang air mata saat membaca cerita. Bagian yang paling menyentuh ialah saat Sohrab sudah tak percaya lagi dengan apa yang ada di dunia ini, seketika saya teringat masa tahun 2017 dimana saya hampir kehilangan harapan untuk hidup di dunia ini. Tak hanya itu, romance Sohrab dan Amir juga sangat menyentuh hati. oleh karena itu, bagi penikmat novel atau yang senang membaca, Novel The Kite Runner ini wajib untuk coba dibaca.

Maaf jikalau komentar saya terhadap novel The Kite Runner ini malah meleber kemana - mana. Tapi intinya, ga rugi deh menyisihkan uang dan waktu untuk membaca novel The Kite Runner ini.

Oh iya... Sekedar mengingatkan bahwa masih di hari dan detik ini sampai wabah COVID 19 yang telah membuat menderita bagi banyak orang termasuk saya yang harus kehilangan pekerjaan, maka :

#StayAtHome bagi yang tidak berkepentingan mendesak dan patuhi peraturan Physical Distancing supaya wabah ini cepat terkendali dan orang - orang yang bernasib sama seperti saya ini bisa kembali mencari suap nasi lagi. :( :( :( 


Continue reading The Kite Runner, Novel Magis Yang Membuat Orang Terpaku Membacanya

Minggu, 19 Januari 2020

,

Vinland Saga, anime epik bertemakan viking!

Sumber Gambar : wall.alphacoders.com

Pada tahun 2019, produktivitas menulis saya menurun. Alasan bohongnya sih karena sibuk kerjaan, padahal aslinya kalah sama kemalasan.

Oke langsung saja, saya awali tahun 2020 ini dengan menulis review tentang anime Vinland Saga.

Adakah yang tahu tentang anime Vinland Saga ini?

Bagi yang suka anime pastinya sudah tahu dong. Paling ga sudah lihat judul dan gambar tumbnailnya di web streaming atau download favorit kalian kan.

Sebelumnya saya tidak tahu tentang anime ini, tidak mengikuti manga atau pun novelnya (kalau ada). Saat itu saya kehabisan stok tontonan anime setelah One Punch Man dan Singeki No Kiyojin sudah selesai episodenya.

Kemudian saat browsing youtube, ada adegan anime yang saya bisa bilang sangat epik. Adegannya kira - kira seperti ini ; ada seorang laki - laki (remaja) memegang 2 pisau atau lebih tepatnya dagger, kemudian berlari sambil membantai lawan - lawannya yang sudah dewasa dengan perlengkapan armor dan senjata yang sangat baik. Namun si remaja ini, mampu menebas titik vital mereka dengan cekatan dan sangat cepat, epik lah pokoknya.

Kampretnya, judul sama deskripsi di youtubenya kaga jelas. Akhirnya saya cari - cari info di kolom komentar, ada yang berkomentar "Si Thorfin kecil sudah besar sekarang". Loh, yang saya tonton tadi itu adalah seorang remaja yang badass punya sekill menebas sangat cekatan, lalu timbul tanya ; masa kecilnya gimana sih?

Tidak puas dong dengan komentar tersebut, namun setidaknya telah menambah rasa penasaran saya terhadap anime ini. Dan akhirnya saya temukan nama anime ini, "Vinland Saga adalah nama anime ini, ga rugi untuk mencoba menontonnya" dia berkata begitu. Pokonya makasih banget buat netizen - netizen yang ikhlas berbagi info kayak mereka ini.

Kemudian saya langsung menontonnya di web streaming, tempat biasa saya menonton anime - anime terupdate. Di deskripsinya sih, ada begini catatannya :

Sะตlะฐmะฐ ั•ะตrั–bu tะฐhun, Vั–kั–ng tะตlะฐh mะตnัƒะตbะฐrkะฐn nะฐmะฐ dะฐn rะตั€utะฐั•ั– mะตrะตkะฐ ั•ะตbะฐgะฐั– klะฐn tะตrkuะฐt ัƒะฐng dั–ั€ะตnuhั– rะฐั•ะฐ hะฐuั• ะฐkะฐn kะตkะตrะฐั•ะฐn. Thะพrfั–nn, ะฐnะฐk ั•ะฐlะฐh ั•ะฐtu ั€ะตั˜uะฐng Vั–kั–ng tะตrhะตbะฐt, mะตnghะฐbั–ั•kะฐn mะฐั•ะฐ kะตัั–lnัƒะฐ dั– mะตdะฐn ั€ะตrะฐng dะฐn mะตnั–ngkะฐtkะฐn kะตtะตrะฐmั€ั–lะฐnnัƒะฐ untuk mะตmbะฐlะฐั•kะฐn dะตndะฐm ะฐัƒะฐhnัƒะฐ. (Saya copy langsung dari websitenya) ๐Ÿ˜›

Viking? "Cocok nih" bisikan dalam hati saya. Yep saya penggemar film action, dokumenter, drama, bahkan fiksi tentang cerita yang bertemakan viking dan tema colosal sejenis lainnya. Saya juga pernah mengulas film series yang bertemakan viking namanya adalah The Last Kingdom yang pernah saya review sebelumnya. Worth it to check!

Unbelivable! pada episode pertama, saya langsung ke - hook up. Disuguhi pertempuran dilautan, dan tidak adanya fantasi berlebihan. Senjata dan bertempurnya pun sangat sesuai dengan viking sungguhan, mengandalkan otot dan otak. Kemudian disajikan scene yang menggambarkan perdesaan northern yang dingin namun damai. Di lingkungan ini lah Thorfin kecil dibesarkan bersama dengan keluarga yang dicintainya, terutama Ayahnya yang menjadi figur  penting di desa itu.

Scene - scene selanjutnya sangat menegangkan, dimana banyak terjadi pertempuran yang sangat bloody namun tidak sembarangan asal gelud, dibutuhkan taktik dan strategi yang tak jarang cara terlicik pun dipakai. Orang yang sangat ahli dalam hal ini adalah Askelard, sosok yang susah diterka, namun membuat addict  bagi otak saya untuk memikirkannya. Seperti Itachi namun tak sama, sama - sama misterius dan pintar.

Vinland Saga ini memberi warna yang spektakuler di tahun 2019 saya, saya banyak kecewa dengan anime - anime yang dirilis pada tahun 2019 kemaren. Dan akan mengira bahwa tahun 2019 akan menjadi tahun "meh" untuk anime. Anggapan itu ditepis oleh Vinland Saga, dan oleh karena itu saya beri ratting 9/10 untuk anime ini. ๐Ÿ‘


Continue reading Vinland Saga, anime epik bertemakan viking!

Sabtu, 20 April 2019

Jangan Takut Berbagi, Kamu Ga Akan Miskin



Sudah satu tahun yang lalu semenjak saya mendapatkan pelajaran dan kenangan yang tak mungkin bias saya lupakan. Masa itu adalah masa paling sulit dalam sepanjang hidup, tapi bukanlah masa paling kelam. Sekitar dua bulanan, dari Januari sampai Februari tahun lalu. Setiap harinya saya berjuang hidup dengan pendapatan sekitar lima ribu rupiah saja.

Pastilah perut kenyang jika setiap hari saya punya lima ribu rupiah di kala itu. Masalahnya, tak setiap hari saya memegang uang, dan terjadilah suatu momen yang tidak biasa dalam hidup saya, yakni empat hari tidak makan dan hanya bergantung pada minuman air galon di masjid terdekat. Sebelum kejadian ini pun, tak kalah menyedihkan pula. Kalau tidak salah sekitar empat hari sebelumnya saya masih memiliki makanan tiga bungkus mie instant, yang kala itu saya makan setengah dari isi bungkus perharinya dan adapula yang saya makan langsung isi satu bungkus perharinya karena cobaan lapar yang luar biasa. Setelah itu habis, seperti yang sudah saya beritahukan diatas, saya tidak makan empat hari.

Situasi sulit itu diperparah dengan handpone saya yang rusak, sehingga tidak bias memberi kabar pada sanak saudara. Saya pun tak berani untuk meminjam uang pada tetangga kos yang tidak kukenal, takut bahwa saya tak bisa membayarnya dengan keadaan seperti ini. Hari – hari saya isi dengan menulis dan mencari pekerjaan dari situs yang mempertemukan penawar dan pemberi jasa secara online. Sayangnya, pada hari – hari itu tidak ada tawaranku dalam menawarkan jasa yang di ambil oleh para penawar. Tapi bukan berarti saya tidak melakukan apapun, saya isi dengan menulis walau fikiran dan raga ini sudah agak kehilangan kewarasan.

Apa yang bisa membuat saya tegar dan tak nekat untuk melakukan tindakan negatif?

Saya masih memiliki harapan dan kepercayaan, kutanamkan dalam hati, “Allah Maha Bijaksana dan Maha Adil.” Dengan kepercayaan itu, justru saya merasakan kekuatan hati yang belum pernah  saya rasakan sebelum dan sesudahnya sampai saat ini. Pada saat itu, setidaknya saya masih memiliki harapan pada beberapa karya – karya tulisan saya pada blog ini yang saya ikutkan dalam kompetisi lomba blog, termasuk lomba blog dari Dompet Dhuafa, rekam jejak masih ada di blog ini. ๐Ÿ˜…

Satu per satu hasil lomba diumumkan, semua terlewat tidak ada yang berhasil saya menangkan termasuk lomba blog yang diadakan oleh Dompet Dhuafa. Sadar diri akan hal tersebut, dan setelah melihat banyak dari artikel para pemenang, memang kualitas tulisan saya belum patut untuk memperoleh kemenangan.

Pas hari keempat, setelah tidak memakan apapun. Hal tidak terduga dan suatu kabar gembira menghampiri. Saat saya buka Instagram menggunakan laptop mini saya, ada notif yang nge – tag akun saya. Setelah saya buka, ternyata admin menge – tag akun saya karena berhasil menjadi juara ketiga dalam perlombaan blog yang mereka adakan. Yang membuat momen itu terasa sangat istimewa lagi adalah, karya yang saya ikutkan lomba itu dibuat pada saat saya berjuang hidup dengan hanya setengah isi bungkus mie instant sebagai penunjangnya. Ini sungguh suatu keajaiban juga, karena pada hari itu pas hari Jumรกt saya mengadu tersedu – sedu kepada Allah SWT supaya cobaan ini diangkat karena raga dan jiwa sudah tidak kuat. Alhamdulillah akhirnya terkabulkan dan cepat prosesnya.

Memang hadiahnya tidak seberapa dan juga proses pengambilannya harus tujuh hari setelah pengumuman. Alamak, bisa mati saya nunggu segitu lama. Akhirnya dengan terpaksa saya coba menghubungi kawan melalui facebook, karena ada jaminan saya akan mendapat uang setelah tujuh hari, saya meminjam uang kepada kawan itu yang tak perlu kusebutkan nominalnya tapi cukup untuk hidup tujuh hari dengan itensitas makan satu hari sekali. Luar biasanya setelah lama tak berhubungan, beliau sangat welcome dan bahkan menawarkan pinjaman lebih dari apa yang saya minta. Namun, karena takut tidak bisa membayarnya, saya tidak mengambil tawarannya dan hanya ambil pada apa yang saya minta. Satu lagi kebaikan dari Allah SWT yang tidak ada satu manusia pun bisa menandinginya, yakni membolak – balikan suasana hati manusia.

Cukup sampai disini ya kisah sedih berdasarkan kisah nyata yang pernah saya alami. Sebenarnya masih ada lanjutannya, tapi saya kira akan saya kembangkan menjadi sebuah cerita panjang nantinya dengan genre fiksi saja, semoga bisa terealisasikan dan ada manfaatnya bagi khalayak.

Arti berbagi bagi saya?

Setelah mengalami situasi – situasi itu, jikalau saya tidak membagikan sebagian dari hasil yang telah saya usahakan. Sudah pasti saya sangat malu pada Yang Maha Pemberi, yang telah menyelamatkan saya dari berbagai kesusahan hidup di dunia. Saya juga memiliki anggapan bahwa bila kita berbagi dengan apapun tak musti materil, bisa jadi apa yang telah kita beri walau tak seberapa telah membantu menyelamatkan nyawa seseorang.

Oh iya, bukan bermaksud apa – apa. Setelah hadiah uang dari juara tiga lomba blog yang nominalnya tidak besar itu, saya sisihkan pula hak bagi mereka yang lebih membutuhkan pada saat itu. Dalam hati, “Lepaskanlah, berikanlah, karena itu bukan lah milikmu melainkan titipan dari Yang Maha Punya. Jangan jadi munafik, kemarin saat susah menangis tersedu – sedu, dan kini ada nikmat maka semua itu sirna tak berbekas, jadilah tangan perantara untuk mengusap air mata mereka yang pernah kau rasakan.”

Saya masih mengehembuskan nafas sampai saat ini dan Alhamdulillah sehat wal afiat adalah berkat karena rahmat Allah dan secara langsung berkat mereka, orang – orang yang mau berbagi dan peduli dengan yang membutuhkan. Seperti teman – teman saya yang memberi pinjaman tanpa ada batas waktu pengembalian dan beberapa bahkan tidak ingin dikembalikan. Serta beberapa pihak yang membuka kesempatan untuk orang – orang berkarya dan mengapresiasinya dengan sikap jujur.

Lambat laun doa – doaku mulai terkabulkan secara nyata di dunia ini. Mulai membaiknya segi finansial dan kesehatan, dan sebagainya. Akhirnya sampai dipertemukan dengan teman – teman kampus yang lama tak berhubungan dalam sebuah momen yang membahagiakan. Yaitu adanya kegiatan berbagi atau sedekah pada bulan Ramadhan.  

Paket sembako dan pakaian siap dibagikan
Pengecekan isi paket 

Paket dibagikan dan terlihat wajah senang dari bapaknya
Saya tahu persis tentang perasan yang ada pada bapak tersebut setelah mendapatkan rezeki yang tak diduga - duga. Terlebih lagi beliau tidak menurunkan marwah harga dirinya dengan meminta - minta kepada makhluk Allah dan tetap berjualan mainan anak - anak demi menyambung hidup. 

Fakta yang membuat saya terkejut adalah adanya penolakan dari satu atau dua orang yang akan kami beri paket tersebut. Dikarenakan mereka telah mendapat banyak sekali bantuan dari orang - orang sekitar, inilah berkah Ramadhan, banyak sekali orang - orang berlomba dalam menebar kebaikan, Subhannallah.

Namun menyikapi fakta tersebut, menurut hemat saya malah berkesan mubadzir. Ada baiknya jika dirasa ada banyak orang yang berbagi makanan, khususnya di bulan Ramadhan maka kita sikapi dengan memberi sesuatu yang lebih bermanfaat, misal : pakaian, selimut, atau bisa juga uang langsung. Bisa juga melakukan donasi ke berbagai tempat yang memang mengurusi bidang kemanusiaan, seperti Dompet Dhuafa, BMT yang sudah ada dimana - mana, Dinsos, dan sebagainya. Supaya manfaatnya lebih dirasakan oleh khalayak luas.

Semoga apa yang saya ceritakan kali ini bisa bermanfaat bagi pembaca dalam menyikapi hiruk pikuk kehidupan dunia ini. Berbagi itu tidak membuatmu miskin, seperti apa yang telah disabdakan Nabi Muhammad SAW. Malahan hati kita akan makin kaya, maka dari itu jangan takut untuk berbagi.

“Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Jangan Takut Berbagi yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa”




Continue reading Jangan Takut Berbagi, Kamu Ga Akan Miskin
,

Paduka Raja yang Bijaksana



Apa kabar teman? Pastinya baik – baik saja yaa kan. Rumah kalo kotor dan tak terawat rasanya bikin risih dan bahkan horror ya, seperti blog ini yang tak terawat membuat mata batin ini perih dan penat di kepala.

Setelah beberapa bulan tak ku update blog yang sepi pengunjung ini, akhirnya saya ada waktu, eh bukan waktu sih tapi aku berhasil mengalahkan rasa malasku. Semua kejadian, pemandangan, suasana, dan ironi kehidupan di dunia ini aku tampung pada otakku sendiri yang kapasitasnya tak seberapa dan barang kali beberapa momen menarik sudah hilang dari ingatan. Oleh karena desakan itu pula, mau tidak mau harus ku abadikan melalui coretan fisik maupun digital.

Oke tak perlu lama – lama basa – basi nya. Karena saya adalah warga Indonesia yang baik hati, diantaranya adalah sudah membayar aneka bill untuk negara yang selalu lunas dan berbagai kewajiban yang harus dijalani, jadi jangan ngejudge siapa yang paling Indonesia ya.

Loh itu yang akan dibahas? Kok berat ya topiknya?

Bukan itu kok yang akan dibahas dan lagi kalo dibahas itu bukan topik yang berat juga kok, setelah ribuan tahun kita ber – manusia masih menganggap kebangsaan adalah hal yang berat untuk dibahas? Kalau politik iya, karena perdebatan itu tak akan ada ujungnya semakin di gosok semakin mengangkat gairah nafsu yang lebih besar. Maka kesampingkanlah hal kebangsaan dari perpolitikan, maka tak bakal ada yang berkata “Saya Lebih Indonesia”. Menurut hemat saya warga Indonesia adalah mereka yang menunaikan kewajibannya sebagai warga negara dan mentaati peraturan yang telah disepakati.

Namun negara tak berhak untuk mengekang pikiran manusia dalam bereksplorasi dan berekspresi dalam menemukan jati diri masing – masing individu. Sayangnya beberapa kelompok menekankan konsep kebangsaan dengan sikap yang militant dan tak toleran. Apa salahnya sih belajar niaga dengan konsep tiongkok? Belajar disiplin dengan konsep Jerman People? Belajar gigih dengan konsep orang Jepang? Belajar ikhlas dengan konsep Middle East People? Belajar rendah hati dengan konsep orang Pakistan? Belajar hidup sederhana dengan konsep orang papua? Belajar ramah tamah dengan konsep orang jawa? Dan sebagainya. Adakah hal tersebut akan merusak tatanan hidup bangsa Indonesia?

Itulah beberapa pertanyaan yang sering terngiang dalam pikir yang belum ku temukan jawabannya.
Kamu itu sahabat gurun, kamu itu antek cina, dan lain – lain. Saya sangat risih dengan perkataan – perkataan itu, yang kemarin hampir setiap hari aku lihat perdebatan politik para netizen di media sosial.

Untungnya dan seharusnya perdebatan tak menambah ilmu dan makna itu telah usai setelah tanggal 17 april 2019 yang selama ini aku nanti – natikan, ternyata tak dating juga hadeeh. Oh iya kalian tidak golput kan kemarin? Golput juga ga papa sih. ๐Ÿ˜

Bahkan setelah hari pencoblosan telah berlalu, perdebatan siapa yang harus menang dan kenapa malah makin menjadi – jadi. Mungkin orang – orang yang ubun – ubunnya panas ini telah mengeluarkan pundi – pundi rupiah dari uang pribadi dan bukannya uang negara kali ya, sehingga mereka jadi pusing tujuh keliling melihat hasil quick count tidak memihak mereka. Yang menambah muak lagi adalah sikap rakyat biasa yang tak kecipratan apa – apa dari pesta “demokrasi?” ini yang seperti cacing kepanasan membela junjunganya.

Harusnya kan, bagi kita ini yang bukan pengurus partai, caleg, capres dan cawapres, timses, dan sebagainya yang kecipratan rupiah dari pesta demokrasi, tunjukan bahwa kita rakyat yang baik. Dengan apa? Dengan memaksimalkan usaha baik untuk memenuhi kewajiban kita sebagai warga negara. Udah itu aja.

Tapi kan kalau kita salah memilih pemimpin yang ada kita akan di dzalimi.

Konsep dzalim macam apa yang kau katakan itu Paijo?

Kelaparan? Saya sendiri pernah tidak makan empat hari karena tidak ada uang, apakah negara hadir disaat kesusahan itu, TIDAK! Namun saya tak pernah sekalipun menganggap negara dan pemimpinnya telah dzalim kepadaku. Saya baru merasa terdzalimi saat Ketua Wakil Rakyat korupsi triliunan rupiah hanya dihukum seperti maling televisi. Rasa terdzalimi itu tak terobati bahkan dengan pesta demokrasi kemarin, karena tak ada satu kandidat pun baik caleg dan caeks yang berjanji untuk merubah konstitusi itu. Maka dari itu saya hanya berfikiran siapapun pemimpinnya, saya sendiri akan berusaha menjadi rakyat yang selalu baik.

 Kenapa saya tekankan bahwa keberhasilan negara dalam mengelola sumber dayanya berakar pada adilnya penguasa mengurusi dalam bidang kehukuman?

Oke, mari kita simak cerita fiksi dari Kahlil Gibran yang berjudul "Paduka Raja yang Bijaksana".

Paduka Raja yang Bijaksana


Rakyat kerajaan Sardik berkumpul mengelilingi istana sambil meneriakan rasa ketidakpuasan terhadap Sang Raja. Dan raja melangkah keluar dari istananya dengan mahkota di tangan kanan dan tongkat di tangan kiri. Rakyat yang mengetahui kedatangan raja dengan segala kewibawaannya menjadi terdiam. Sambil menatap seluruh rakyatnya, raja berkata, “Teman – temanku, yang tidak lagi menjadi rakyatku, kuserahkan mahkota dan tongkat ini pada kalian, aku akan menjadi salah seorang dari kalian. Aku hanyalah seorang manusia biasa seperti kalian. Dan sebagai manusia aku akan bekerja bersama kalian untuk membuat segala sesuatu menjadi lebih baik. Mulai saat ini kita tidak memerlukan seorang raja. Mari kita ke sawah dan ladang, bekerja saling membantu. Tunjukkanlah padaku ladang atau sawah mana aku harus pergi bekerja. Sekarang kalian semua adalah raja.”

Mendengar kata – kata raja, semua orang tercengang, suasana menjadi sunyi senyap. Raja yang mereka anggap sebagai sumber permasalahan kini telah menyerahkan mahkota dan tongkatnya kepada mereka, dan menjadi rakyat biasa seperti mereka.

Lantas mereka mulai beranjak pergi dan sang raja berjalang dengan seorang laki – laki menuju ke lading. Namun ternyata tanpa kepemimpinan seorang raja, Kerajaan Sardik tidak menjadi lebih baik, dan kabut kesengsaraan tetap menggelayuti mereka. Orang – orang berteriak di pasar dengan satu suara, “Kita harus punya raja lagi.”

Lalu mereka pergi mencari Sang Raja dan menemukannya sedang membajak sawah. Mereka membawa Sang Raja kembali ke istana, menduduki singgasananya, dan mengembalikan mahkota serta tongkat kerajaan.

Mereka berkata, “Sekarang perintahlah kami dengan kebijaksanaan dan keadilan.” Sang raja berkata, “ Aku akan memerintah kalian dengan bijak dan semoga dewa di langit dan bumi membantuku, sehingga aku juga dapat memerintah dengan adil.”

Suatu saat, menghadap beberapa orang, pria dan wanita. Mereka mengadukan perlakuan majikannya yang menganiaya mereka. Majikan itu telah memperlakukan mereka sebagai budak. Seketika sang raja memanggil majikam itu untuk menghadap.

Pada majikan yang dzalim itu raja berkata, “Dalam pandangan Tuhan, hidup seseorang sama berat dengan hidup orang lain. Dan karena engkau tidak bisa menilai betapa beratnya kehidupan orang – orang yang bekerja di sawah dan lading itu, maka engkau harus dihukum. Engkau harus meninggalkan kerajaan Sardik untuk selama – lamanya.”

Pada hari berikutnya datinglah sekelompok orang yang mengadukan kekejaman seorang bangsawan wanita yang tinggal di balik bukit. Wanita itu telah membuat mereka merana dan menderita.
Segera si bangsawan wanita diseret ke pengadilan dan sang raja menghukumnya. Sang raja berkata, “Mereka yang menggarap sawah dan lading kita, lebih terhormat daripada kita. Kita memakan roti yang mereka persiapkan dan minum anggur yang mereka peras. Dan karena kau tidak tahu itu, kau harus meninggalkan tanahmu dan pergi dari kerajaan ini.”

Lalu datanglah seorang pria dan wanita, mengadukan seorang pendeta yang telah menyuruh mereka membawa batu – batu ke gereja, tanpa memberi imbalan. Padahal mereka tahu peti besi pendeta penuh dengan uang emas dan perak, sedangkan mereka sendiri kelaparan.

Sang raja segera memanggil pendeta itu. Setelah pendeta bersimpuh dihadapannya, raja berkata, “Tanda salib engkau kenakan di jubahmu seharusnya mempunyai makna, bahwa engkau siap membaktikan hidup pada setiap manusia. Tapi engkau telah merenggut kehidupan orang lain tanpa memberi imbalan apapun. Karena itu engkau harus meninggalkan kerajaan ini dan jangan kembali lagi.”

Begitulah, setiap hari selalu ada saja orang – orang yang mengadukan nasib mereka. Dan tiap hari selalu penduharka yang diusir dari kerajaan. Sehingga rakyat kerajaan Sadik merasakan kedamaian di hati mereka.

Suatu hari rakyat kerajaan Sardik , tua muda, laki – laki perempuan, dating berhimpun didepan gerbang istana. Mereka memanggil – manggil sang raja. Maka keluarlah sang raja membawa mahkota di tanngan kanan dan mahkota di tangan kiri. Raja berseru kepada mereka, “Sekarang apalagi yang akan kalian tuntut padaku? Lihatlah, akan aku serahkan kembali kepada kalian, apa yang dulu kalian percayakan kepadaku.”

Namun mereka berteriak, “Tidak, tidak. Kau adalah raja yang baik. Tuan telah membuat kerajaan menjadi bersih dari para penjahat, dan tuan telah menyingkirkan serigala – serigala yang menyeringai didepan kami. Kami dating kemari untuk menyanyikan lagu pujian dan terima kasih untukmu. Mahkota adalah milikmu dalam segala kemuliaan dan tongkat adalah milikmu dalam segala kejayaan.

Sang raja berkata. “Teman – teman, bukan aku. Kalian semua adalah raja. Ketika kalian menganggapku lemah dan tidak bisa memerintah dengan baik, sebenarnya kalian sendirilah yang lemah dan menyalahgunakan kekuasaan. Dan sekarang kerajaan menjadi sejahtera itu karena kehendak kalian. Tidak ada seorang pemimpin pun yang mampu memerintah dengan baik, jika yang dipimpin tidak mau mengatur dirinya sendiri.”

Selesai berkata, sang raja masuk kembali ke dalam istananya dengan membawa mahkota dan rasa puas. Muncul keyakinan dalam diri mereka, bahwa diri mereka adalah seorang raja yang membawa mahkota di tangan kanan dan tongkat di tangan kiri.

Nah dari karangan fiksi cerita pendek tersebut, kayaknya sih mewakili benat hati semua orang ya. Kita yang sebagai rakyat biasa menginginkan keadilan dalam bidang hukum yang terwujud jika ada pemimpin bijak yang siap mengeksekusi konstitusi tersebut tanpa pandang bulu, mau itu bangsawan, mau itu petani, law is law.


SALAM INDONESIA DAMAI ๐Ÿ˜€๐Ÿ˜Š



Continue reading Paduka Raja yang Bijaksana